MATA KULIAH : ASKEB III (Nifas)
TOPIK : Kebutuhan
Dasar Ibu Nifas
WAKTU : 30 menit
DOSEN : Niluh Sri Suryaningsih
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa tanpa melihat catatan dapat menjelaskan
kembali secara keseluruhan kebutuhan dasar ibu nifas dengan benar
- Saifuddin Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. N-23–N-29.
- Huliana Meliyna. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Puspa Swara. Jakarta. 3-11.
- Jones Derek L. 2005. Setiap Wanita. Dela Pratasa. Jakarta. 265-282.
- Maternal And Child Health Branch WIC Suplemental Food Branch California Departement Of Health Service. 1990. Nutrition During Pregnancy and the Postpartum Period. California Departement Of Health Service. 126-127
- Sellers Mc Pauline. 1993. Midwifery Vol 1.Creda Press. South Africa. 571-691
Serangkaian
peristiwa kompleks terjadi setelah melahirkan.Wanita memiliki beberapa keadaan
yaitu keadaan tidak hamil, keadaan sesudah melahirkan dan keadaan dimulainya
adaptasi psikologis sebagai ibu. Orang tua memiliki peran dan tanggung jawab
baru pada saat bayi masuk secara sosial ke dalam keluarga baru.
Perubahan ini mempengaruhi kehidupan seluruh
wanita dan keluarganya, berespon dan beradaptasi dengan cara mereka
masing-masing.
Persalinan
merupakan peristiwa penting dan mulia. Kejadiannya penuh ketegangan yang
menguras tenaga dan sangat melelahkan. Oleh karena itu, ibu yang telah
melahirkan perlu mendapatkan perawatan sebaik-baiknya. Penyediaan asuhan
pascanatal adalah berdasarkan prinsip yang bertujuan untuk :
ü Meningkatkan, mempertahankan dan mengembalikan
kesehatan.
ü Memfasilitasi ibu untuk merawat bayinya dengan
rasa aman, nyaman dan penuh percaya diri
ü Memastikan pola menyusui yang mampu meningkatkan
perkembangan bayi
ü Meyakinkan wanita dan pasangannya untuk
mengembangkan kemampuannya sebagai orang tua dan untuk mendapatkan pengalaman
berharga sebagai orang tua.
ü Membantu keluarga mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan
dan mengemban tanggung jawab terhadap kesehatannya sendiri.
Perawatan fisik dan pemenuhan
kebutuhan dasar pada masa puerperium harus mengarah pada tercapainya kesehatan
yang baik,dengan upaya bidan diarahkan pada identifikasi dan penatalaksanaan masalah
kesehatan yang muncul pada masa nifas tersebut.
KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS
1. NUTRISI DAN CAIRAN
Pada 2
jam setelah melahirkan jika tidak ada kemungkinan komplikasi yang memerlukan
anestesi, ibu dapat diberikan makan dan minum jika ia lapar dan haus. Konsumsi
makanan dengan menu seimbang, bergizi dan mengandung cukup kalori membantu
memulihkan tubuh dan mempertahankan tubuh dari infeksi, mempercepat pengeluaran
ASI serta mencegah konstipasi.
Obat-obatan dikonsumsi sebatas yang
dianjurkan dan tidak berlebihan, selain itu ibu memerlukan :
Tambahan
kalori 500 kalori tiap hari.
Untuk menghasilkan setiap 100 ml susu, Ibu
memerlukan asupan kalori 85 kalori. Pada saat minggu pertama dari 6 bulan menyusui (ASI
ekslusif) jumlah susu yang harus dihasilkan oleh ibu
sebanyak 750 ml setiap harinya. Dan mulai minggu kedua susu yang harus dihasilkan
adalah sejumlah 600 ml, jadi tambahan jumlah kalori yang harus dikonsumsi
oleh ibu adalah 510 kalori.
Makan dengan
diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup,
pedoman umum yang baik untuk diet adalah 2-4 porsi/hari dengan menu 4 kebutuhan
dasar makanan (daging, buah, sayuran, roti/biji-bijian).
Pil zat besi
harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca
persalinan.
Minum kapsul
vitamin A (200.000 unit)agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya melalui
ASI
Minum
sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan
ibu untuk minum setelah setiap kali selesai menyusui)
Hindari
makanan yang mengandung kafein/nikotin.
2. AMBULASI
Jika tidak
ada kelainan lakukan mobilisasi sedini mungkin, yaitu dua jam setelah
persalinan normal.
Pada ibu
dengan partus normal ambulasi dini dilakukan paling tidak 6-12 jam post partum,
sedangkan pada ibu dengan partus sectio secarea ambulasi dini dilakukan paling
tidak setelah 12 jam post partum setelah ibu sebelumnya
beristirahat (tidur).
Tahapan ambulasi:
miring kiri atau kanan terlebih dahulu, kemudian duduk dan apabila ibu sudah
cukup kuat berdiri maka ibu dianjurkan untuk berjalan (mungkin ke toilet untuk
berkemih)
Manfaat ambulasi dini:
Faal usus dan
kandung kencing lebih baik
Menurunkan insiden
tromboembolisme
Memperlancar
sirkulasi darah dan mengeluarkan cairan vagina(lochea)
Mempercepat
mengembalikan tonus otot dan vena
3. ELIMINASI
Buang
air kecil (bak)
Pengeluaran urin
akan meningkat pada 24-48 jam pertama sampai hari ke-5 post partum karena
volume darah ekstra yang dibutuhkan waktu hamil tidak diperlukan lagi setelah
persalinan. Sebaiknya, ibu tidak menahan buang air kecil ketika ada rasa sakit
pada jahitan karena dapat menghambat uterus berkontraksi dengan baik
sehingga menimbulkan perdarahan yang berlebihan. Dengan mengosongkan kandung
kemih secara adekuat, tonus kandung kemih biasanya akan pulih kembali dalam 5-7
hari post partum. Ibu harus berkemih spontan dalam 6-8 jam post partum. Pada
ibu yang tidak bisa berkemih motivasi ibu untuk berkemih dengan membasahi
bagian vagina atau melakukan kateterisasi.
Buang air besar (bab)
Kesulitan buang air
besar (konstipasi) dapat terjadi karena ketakutan akan rasa sakit,takut jahitan
terbuka,atau karena haemorrhoid. Kesulitan ini dapat dibantu dengan mobilisasi
dini,mengkonsumsi makanan tinggi serat dan cukup minum sehingga bisa buang air
besar dengan lancar. Sebaiknya pada hari kedua ibu sudah bisa buang air besar.
Jika sudah pada hari ketiga ibu masih belum bisa buang air besar, ibu bisa
menggunakan pencahar berbentuk supositoria sebagai pelunak tinja. Ini penting
untuk menghindarkan gangguan pada kontraksi uterus yang dapat menghambat pengeluaran
cairan vagina. Dengan melakukan pemulangan dini pun diharapkan ibu dapat segera
BAB.
4. KEBERSIHAN DIRI / PERAWATAN PERINEUM
Untuk mencegah
terjadinya infeksi baik pada luka jahitan dan maupun kulit, maka ibu harus
menjaga kebersihan diri secara keseluruhan.
·
Anjurkan
kebersihan seluruh tubuh
a. Perawatan Perineum
Mengajarkan
ibu membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Bersihkan
daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian
membersihkan daerah sekitar anus. Nasihatkan kepada ibu untuk membersihkan vulva
setiap kali selesai BAK/BAB. Jika terdapat luka episiotomi sarankan untuk tidak
menyentuh luka.
Sarankan ibu
untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain
dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah
matahari atau disetrika.
Sarankan ibu
untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan
daerah kelaminnya
b. Pakaian
Sebaiknya, pakaian terbuat dari bahan
yang mudah menyerap keringat karena produksi keringat menjadi banyak (di
samping urin). Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra
volume saat hamil. Sebaiknya pakaian agak
longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan
kering.Demikian juga dengan pakaian
dalam, agar tidak terjadi iritasi pada
daerah sekitarnya akibat lochea.
c.
Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir mungkin ibu akan
mengalami kerontokan pada rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga
keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Namun akan pulih kembali setelah beberapa bulan. Cuci
rambut dengan conditioner yang cukup,lalu sisir menggunakan sisir yang lembut. Hindari
penggunaan pengering rambut.
d.
Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan
tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan
keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis dan tangan
ibu. Oleh karena itu,dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu
akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan
mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.
e.
Perawatan Payudara
Perawatan yang dilakukan terhadap
payudara bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya
saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran susu. Lakukan perawatan payudara
secara teratur, Perawatan payudara hendaknya dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2
hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan dua kali sehari.
5 . ISTIRAHAT
Istirahat membantu
mempercepat proses involusi uterus dan mengurangi perdarahan, memperbanyak
jumlah pengeluaran ASI dan mengurangi penyebab terjadinya depresi.
Anjurkan ibu
agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan
Sarankan ibu
untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah
tangga secara perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi
bayi tidur.
6. SEKSUAL
Secara fisik aman untuk memulai
hubungan suami isteri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu
atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasa
nyeri, aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap. Tidak dianjurkan untuk melakukan
hubungan sexual sampai dengan 6 minggu post partum. Keputusan bergantung pada pasangan yang
bersangkutan. Hubungan seksual dapat dilanjutkan setiap saat ibu merasa nyaman
untuk memulai, dan aktivitas itu dapat dinikmati.
Perawatan fisik dan
pemenuhan kebutuhan dasar pada masa puerperium harus mengarah pada tercapainya
kesehatan yang baik, dengan upaya bidan diarahkan pada identifikasi dan
penatalaksanaan masalah kesehatan yang muncul pada masa nifas.
ESAY
1.
Sebutkan 7 kebutuhan dasar pada ibu
nifas?
2.
Jelaskan kebutuhan nutrisi yang
bagaimana yang dibutuhkan oleh ibu nifas?
3.
Jelaskan mengapa ambulasi perlu
dilakukan sedini mungkin?
OBJEKTIF
1.
Berapakah jumlah kalori
tambahan yang harus dikonsumsi oleh ibu nifas yang menyusui……..
a. 300 kalori
b. 400 kalori
c. 500 kalori
d. 750
kalori
e. 100 kalori
2. Sumber tenaga
sangat dibutuhkan oleh ibu menyusui, salah satu fungsi dari karbohidrat adalah…
a.
Sumber pertumbuhan
b.
Pembentukan jaringan baru
c.
Proses pembakaran tubuh
d.
Pembentukan tulang
e.
Pertumbuhan syaraf
3. Yang bukan
merupakan manfaat dari pemberian vit A adalah…
a.
Meningkatkan kandungan vit A dalam ASI
b.
Memberi kekebalan pada bayi
c.
Mempercepat pemulihan setelah kelahiran
d.
Mencegah kerusakan pada mata bayi
e.
Mencegah pertumbuhan bayi
4. Salah satu
fungsi penting dari ambulasi dini adalah...........
a. Mempercepat
pengeluaran lochea
b. Mempengaruhi jumlah ASI yang diproduksi
c. Memperlambat proses involusi uterus
d. Mempererat hubungan antara ayah dan bayi
e. Memperlancar peredaran darah
5. Pengeluaran urin akan meningkat pada 24-48 jam
pertama sampai sekitar hari ke-5 setelah melahirkan,ini terjadi karena ……..
a.
Gangguan
perubahan hormon
b.
Proses
involusi uterus
c.
Gangguan pada
kontraksi rahim
d. Volume darah ekstra yang dibutuhkan waktu hamil tidak diperlukan lagi
setelah persalinan
e. Peningkatan tekanan darah
MATA KULIAH : ASKEB III (Nifas)
KODE MATA KULIAH : BD.303
TOPIK : Kebutuhan Dasar Ibu Nifas
WAKTU : 160 menit
DOSEN : Nurhasanah
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa tanpa melihat
catatan dapat menjelaskan kembali secara keseluruhan kebutuhan dasar ibu nifas
dengan benar.
- Saifuddin Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. (N-23–N-29).
- Huliana Meliyna. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Puspa Swara. Jakarta. (3-11).
- Jones Derek L. 2005. Setiap Wanita. Dela Pratasa. Jakarta. (265-282).
- Maternal And Child Health Branch WIC Suplemental Food Branch California Departement Of Health Service. 1990. Nutrition During Pregnancy and the Postpartum Period. California Departement Of Health Service. (126-127)
- Sellers Mc Pauline. 1993. Midwifery Vol 1.Creda Press. South Africa. (571-691)
- Mellyna Huliana, Amd. Keb. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan, 2004, Jakarta : Puspa Swara (3-10)
Serangkaian peristiwa kompleks terjadi setelah
melahirkan. Wanita memiliki beberapa keadaan yaitu keadaan tidak hamil, keadaan
sesudah melahirkan dan keadaan dimulainya adaptasi psikologis sebagai ibu.
Orang
tua memiliki peran dan tanggung jawab baru pada saat bayi masuk secara sosial
ke dalam keluarga baru.
Perubahan ini
mempengaruhi kehidupan seluruh wanita dan keluarganya, berespon dan beradaptasi
dengan cara mereka masing-masing.
Persalinan merupakan peristiwa
penting dan mulia. Kejadiannya penuh ketegangan yang menguras tenaga dan sangat
melelahkan. Oleh karena itu, ibu yang telah melahirkan perlu mendapatkan
perawatan sebaik-baiknya. Penyediaan asuhan pascanatal adalah berdasarkan
prinsip yang bertujuan untuk :
ü Meningkatkan,
mempertahankan dan mengembalikan kesehatan.
ü Memfasilitasi ibu
untuk merawat bayinya dengan rasa aman, nyaman dan penuh percaya diri
ü Memastikan pola
menyusui yang mampu meningkatkan perkembangan bayi
ü Meyakinkan wanita
dan pasangannya untuk mengembangkan kemampuannya sebagai orang tua dan untuk
mendapatkan pengalaman berharga sebagai orang tua.
ü Membantu keluarga
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan dan mengemban tanggung jawab terhadap
kesehatannya sendiri.
Perawatan
fisik dan pemenuhan kebutuhan dasar pada masa puerperium harus mengarah pada
tercapainya kesehatan yang baik,dengan upaya bidan diarahkan pada identifikasi
dan penatalaksanaan masalah kesehatan yang muncul pada masa nifas tersebut.
KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS
1. NUTRISI DAN CAIRAN
Pada 2 jam
setelah melahirkan jika tidak ada kemungkinan komplikasi yang memerlukan
anestesi, ibu dapat diberikan makan dan minum jika ibu lapar dan haus. Konsumsi
makanan dengan menu seimbang, bergizi dan mengandung cukup kalori membantu
memulihkan tubuh dan mempertahankan tubuh dari infeksi, mempercepat pengeluaran
ASI serta mencegah konstipasi. Obat-obatan dikonsumsi sebatas yang dianjurkan
dan tidak berlebihan, selain itu ibu memerlukan :
Tambahan kalori 500 kalori tiap hari.
Untuk
menghasilkan setiap 100 ml air susu, Ibu memerlukan asupan kalori, 85 kalori. Pada saat minggu
pertama dari 6 bulan menyusui (ASI ekslusif) jumlah air susu yang harus dihasilkan oleh ibu sebanyak
750 ml setiap harinya. Dan mulai minggu kedua susu yang harus dihasilkan adalah
sejumlah 600 ml, jadi tambahan jumlah kalori yang harus dikonsumsi oleh
ibu adalah 510 kalori.
Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein,
mineral dan vitamin yang cukup, pedoman umum yang baik untuk diet adalah 2-4
porsi/hari dengan menu 4 kebutuhan dasar makanan (daging, buah, sayuran,
roti/biji-bijian).
Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi
setidaknya selama 40 hari pasca persalinan.
Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa
memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI
Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu
untuk minum setelah setiap kali selesai menyusui)
PERBANDINGAN
KEBUTUHAN ZAT GIZI
WANITA TIDAK HAMIL,
HAMIL DAN MENYUSUI
MAKANAN
|
NORMAL
|
HAMIL
|
MENYUSUI
|
Kalori
(Kal)
|
2500
|
2500
|
3000
|
Protein
(gram)
|
60
|
85
|
100
|
Feerum/Fe
(mg)
|
12
|
15
|
15
|
Vitamin
A (IU)
|
5000
|
6000
|
8000
|
Vitamin
B (mg)
|
1,5
|
1,8
|
2,3
|
Vitamin
C (mg)
|
70
|
100
|
150
|
Vitamin
D (SI)
|
2,2
|
2,5
|
3
|
Riboflavin
|
15
|
18
|
23
|
Klasium
(gr)
|
0,8
|
1,5
|
2
|
KEBUTUHAN MAKANAN
IBU MENYUSUI DALAM SEHARI
BAHAN MAKANAN
|
IBU MENYUSUI BAYINYA
|
||
0-6
BULAN
|
7-12 BULAN
|
13-24
BULAN
|
|
Nasi
|
5
piring
|
4 ½ piring
|
4
piring
|
Ikan
|
2 ½ potong
|
2 potong
|
3
potong
|
Tempe
|
5
potong
|
4
potong
|
5
potong
|
Sayuran
|
3
mangkok
|
3
mangkok
|
3
mangkok
|
Buah
|
2
potong
|
2
potong
|
2
potong
|
Gula
|
5 SDM
|
5 SDM
|
5 SDM
|
Susu
|
1
gelas
|
1
gelas
|
1
gelas
|
Air
|
8
gelas
|
8
gelas
|
8
gelas
|
2.
AMBULASI
Jika tidak ada kelainan lakukan mobilisasi sedini
mungkin, yaitu dua jam setelah persalinan normal.
Pada ibu dengan partus normal ambulasi dini dilakukan
paling tidak 6-12 jam post partum, sedangkan pada ibu dengan partus sectio
secarea ambulasi dini dilakukan paling tidak setelah 12 jam post partum setelah ibu sebelumnya beristirahat
(tidur).
Tahapan ambulasi: miring kiri atau kanan terlebih dahulu,
kemudian duduk dan apabila ibu sudah cukup kuat berdiri maka ibu dianjurkan
untuk berjalan (mungkin ke toilet untuk berkemih)
Manfaat
ambulasi
dini:
Faal usus dan kandung kencing lebih baik
Menurunkan insiden tromboembolisme
Memperlancar sirkulasi darah dan mengeluarkan cairan
vagina(lochea)
Mempercepat mengembalikan tonus otot dan vena
3. ELIMINASI
Buang air kecil (bak)
Pengeluaran urin akan meningkat pada 24-48 jam pertama
sampai hari ke-5 post partum karena volume darah ekstra yang dibutuhkan waktu
hamil tidak diperlukan lagi setelah persalinan. Sebaiknya, ibu tidak menahan
buang air kecil ketika ada rasa sakit pada jahitan karena dapat menghambat
uterus berkontraksi dengan baik sehingga menimbulkan perdarahan yang
berlebihan. Dengan mengosongkan kandung kemih secara adekuat, tonus kandung
kemih biasanya akan pulih kembali dalam 5-7 hari post partum. Ibu harus
berkemih spontan dalam 6-8 jam post partum. Pada ibu yang tidak bisa berkemih
motivasi ibu untuk berkemih dengan membasahi bagian vagina atau melakukan
kateterisasi.
Buang Air Besar (BAB)
Kesulitan buang air besar (konstipasi) dapat terjadi
karena ketakutan akan rasa sakit, takut jahitan terbuka, atau karena
haemorrhoid. Kesulitan ini dapat dibantu dengan mobilisasi dini,mengkonsumsi
makanan tinggi serat dan cukup minum sehingga bisa buang air besar dengan
lancar. Sebaiknya pada hari kedua ibu sudah bisa buang air besar. Jika sudah
pada hari ketiga ibu masih belum bisa buang air besar, ibu bisa menggunakan
pencahar berbentuk supositoria sebagai pelunak tinja. Ini penting untuk
menghindarkan gangguan pada kontraksi uterus yang dapat menghambat pengeluaran
cairan vagina. Dengan melakukan pemulangan dini pun diharapkan ibu dapat segera
BAB.
4. KEBERSIHAN DIRI / PERAWATAN PERINEUM
Untuk mencegah terjadinya infeksi baik pada luka jahitan
dan maupun kulit, maka ibu harus menjaga kebersihan diri secara keseluruhan.
·
Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
a. Perawatan
Perineum
Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan sabun
dan air. Bersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke
belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Nasihatkan kepada ibu
untuk membersihkan vulva setiap kali selesai BAK/BAB. Jika terdapat luka
episiotomi sarankan untuk tidak menyentuh luka.
Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut
setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan
baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air
sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya
b. Pakaian
Sebaiknya,
pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi
keringat menjadi banyak (di samping urin). Produksi keringat yang tinggi
berguna untuk menghilangkan ekstra volume
saat hamil. Sebaiknya pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara
tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi pada daerah sekitarnya
akibat lochea.
c. Kebersihan rambut
Setelah
bayi lahir mungkin ibu akan mengalami kerontokan pada rambut akibat gangguan
perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan
normal. Namun akan pulih kembali setelah
beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup,lalu sisir
menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering rambut.
d. Kebersihan kulit
Setelah
persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan
kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada
wajah, kaki, betis dan tangan ibu. Oleh karena itu,dalam minggu-minggu pertama
setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari
biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.
e. Perawatan Payudara
Perawatan
yang dilakukan terhadap payudara bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah
dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran susu.
Lakukan perawatan payudara secara teratur, Perawatan payudara hendaknya dimulai
sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan dua kali
sehari.
5 . ISTIRAHAT
Istirahat membantu mempercepat proses involusi uterus dan
mengurangi perdarahan, memperbanyak jumlah pengeluaran ASI dan mengurangi
penyebab terjadinya depresi.
Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah
kelelahan yang berlebihan
Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan, serta
untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
6.
SEKSUAL
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami isteri
begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke
dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu
darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri, aman untuk memulai
melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap. Tidak dianjurkan untuk
melakukan hubungan sexual sampai dengan 6 minggu post partum. Keputusan
bergantung pada pasangan yang bersangkutan. Hubungan seksual dapat dilanjutkan
setiap saat ibu merasa nyaman untuk memulai, dan aktivitas itu dapat dinikmati.
7.
SENAM
NIFAS
Senam
nifas dilakukan untuk memperlancar sirkulasi darah dan mengembalikan otot-otot
yang kendur, terutama rahim dan perut yang memuai saat hamil. Senam nifas
dilakukan sesuai kemampuan, terutama untuk melancarkan sirkulasi darah karena
lama berbaring.
Latihan
senam dapat diberikan mulai hari kedua misalnya :
-
Ibu terlentang lalu kedua kaki ditekuk, kedua
tangan ditaruh di atas dan menekan perut. Lakukan pernafasan dada lalu
pernafasan perut.
-
Dengan posisi yang sama, angkat bokong lalu
taruh kembali.
-
Kedua kaki diluruskan dan disilangkan, lalu
kencangkan otot seperti menahan miksi dan defakasi.
Perawatan
fisik dan pemenuhan kebutuhan dasar pada masa puerperium harus mengarah pada
tercapainya kesehatan yang baik, dengan upaya bidan diarahkan pada identifikasi
dan penatalaksanaan masalah kesehatan yang muncul pada masa nifas.
kebutuhan
dasar masa nifas diantaranya :
- Nutrisi dan cairan
- Ambulasi
- Eliminasi
- Kebersihan diri/perawatan perineum
- Istirahat
- Seksual
- Senam nifas
ESAY
1.
Sebutkan 7
kebutuhan dasar pada ibu nifas?
2.
Jelaskan
kebutuhan nutrisi yang bagaimana yang dibutuhkan oleh ibu nifas?
3.
Jelaskan
mengapa ambulasi perlu dilakukan sedini mungkin?
OBJEKTIF
1.
Tambahan
kalori pada ibu nifas adalah...
a.
500-2500
kal/hr
b.
500-3000
kal/hr
c.
700-2500
kal/hr
d.
700-2500
kal/hr
2.
Kebutuhan
Vitamin A pada Ibu nifas adalah...
a.
100.000 IU
b.
150.000 IU
c.
200.000 IU
d.
250.000 IU
3.
Pada ibu post
partum ambulasi dini dilakukan paling tidak ... Jam post partum dan pada ibu
post sc ambulasi dini dilakukan setelah ... Jam post sc
a.
6-12 jam dan
12 jam
b.
11-15 jam dan
24jam
c.
6-12 jam dan
24 jam
d.
11-15 jam dan
12 jam
4.
Ibu post
partum harus dapat berkemih secara spontan dalam ... Post partum
a.
6-8 jam PP dan
hari ke-2 PP
b.
8-9 jam PP dan
hari ke-3PP
c.
9-10 jam PP
dan hari ke-4 PP
d.
10-11 jam PP
dan hari ke-5 PP
5.
Untuk
melakukan perawatan diri ibu post partum dapat melakukannya dengan, kecuali...
a.
Perawatan
perineum
b.
Kebersihan
pakaian
c.
Kebersihan
payudara
d.
Kebersihan
rumah
6.
Anjuran bahwa
ibu nifas harus cukup istirahat adalah untuk ...
a.
Memenjakan
diri
b.
Mempercepat
proses involusi
c.
Memberi
pekerjaan pada suami
d.
Berkesempatan
untuk bermalas-malasan
7.
Untuk memulai
hubungan suami istri yang aman secara fisik adalah...
a.
Setelah bayi
dapat tumbuh gigi
b.
Setelah ibu
melakukan asi ekslusif pada bayi
c.
Setelah darah
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu/dua jarinya kedalam vagina tanpa
nyeri
d.
Setelah ibu
menstruasi berikutnya setelah post partum